Table of contents

Senin, 02 Mei 2011

Ketabahan Hati

Disaat berbagai kesulitan dan kesukaran menimpa sesaorang sehingga ia merasakan kesempitan berlarut larutan, maka hanya ketabahan hati dapat menerangi hati sesaorang dan menjaganya dari keputus asaan. Ketabahan merupakan petunjuk yang dapat menyelamatkan diri dari patah semangat. Ketabahan merupakan sifat utama yang sangat dibutuhkan olih setiap insan dalam menhayati kehidupan di dunia dan agamanya. Semua pekerjaan dan cita cita harus dilandasi ketabahan. emperteguhkan ketahanan mental menghadapi soal yang tidak disukainya tanpa merasa terpaksa, sabar menunggu hasil perkerjaan dan perbuatannya, sanggup menghadapi macam macam rintangan betapa pun beratnya dengan hati yang bersih dari kebimbangan, dan dengan fikiran yang tidak mau tunduk kepada kesulitan. Ia harus memiliki kepercayaan yang teguh dan bertekad mantap, tidak gelisah dan yakin cahaya cerah pasti akan tiba saatnya, menantikan perubahan keadaan dengan sikap tenang dan penuh keyakinan bawasa kebijaksanan mengandng hikmah, pada segala ujian dan cobaan hidup
Allah telah berfirman surah Muhammad ayat 31: “ Dan sesungguhnya kami benar benar hendak menguji kalian untuk kami ketahui siapa siapa diantara kalian yang berjihad dan tabah(sabar)"
Surah Al hadid ayat : 23: “supaya engkau jangan sedih kalau tidak mendapatkanapa apa supaya engkau jangan lupa daratan sekiranya mendapatkan dunia.”

Jadikan kehidupan ini bukan sebagai “rumah” kehidupan yang serba bahagia, mantap dan kekal. Jadikan Kehidupan dunia ini adalah “rumah” ujian dan cobaan. Dimana kita keluar dari satu ujian kedalam satu ujian lainnya. Ibarat besi yang ditempa api kemudian dicelupkan kedalam air. Ujian yang berupa hal hal menyedihkan banyak sekali sebab sebabnya. disebaliknya kita dapat memahami kehidupan dan bertambah matang pengalaman pengertian kehidupan dengan berbagai bagai ragam manusia. Masaalah suratan takdir yang terkadang menguji dan sebahagian lagi menempuh cobaan yang mungkin mengakibatkan penderitaan, kepedihan yang terkadang mengcekam jiwa. Sehingga terkadang merasakan kekecewaan. Oleh itu kita haruslah berusaha sekuat tenaga untuk menempuh kehidupan didunia ini dan harus yakin bahawa diri kita sedang menyelami lautan yang penuh bergelora dengan rintangan dan bahaya.
“Bersabar menahan diri dari kemewahan kemewahan , sehingga kemewahan tersebut berlalu, lalu aku melatih diriku bersabar, sehingga terbiasa, sehingga selalu dalam keadaan tenang dan tenteram, hati membawa jauh dari pengaruh pengaruh yang selalu mengecewakan.“terkadang kita sendiri tidak mengetahui apakah sesuatu kejadian itu berguna pada perkara perkara yang disukai atau kita membencinya. Sahabat ambilah ikhtibar dan hikmah diatas apa yang berlaku yang menimpa diri sehingga kita terbiasa dengan perkara perkara yang belaku dan bersiap sedia apa yang akan berlaku, insyaAllah kita akan biasa menghadapi segala dugaan dan cubaan tanpa patah semangat dan putus asa.”

Sholat Istikharoh

Shalat istikhoroh adalah shalat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari dua hal/perkara maupun lebih dari dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan menghilangkan kebimbangan dan kekecewaan di kemudian hari. Setiap kegagalan akan memberikan pelajaran dan pengalaman yang kelak akan berguna di masa yang akan datang. Contoh kasus penentuan pilihan :
- memilih jodoh suami/istri
- memilih pekerjaan
- memutuskan suatu perkara
- memilih tempat tinggal, dan lain sebagainya
Dalam melakukan shalat istikharah sebaiknya juga melakukan, puasa sunat, sodakoh, zikir, dan amalan baik lainnya.
Do'a Sholat Istikharoh :

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَن

عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ:

عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ

وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ




“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk  mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui,sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkaumengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau Nabi i bersabda: …di dunia atau akhirat sukseskanlah untuk ku,mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebihberbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.”