Table of contents

Kamis, 23 Juni 2011

" Temukan Aku Dalam Istikharahmu "

Judul Buku      : Temukan Aku dalam Istikharahmu (Cinta Islami dalam Dunia Metropolitan)
Penulis              : E. Sabila El Raihany
Penerbit            : Cakrawala Fiksi, Yogyakarta
Tahun Terbit     : 2009
Tebal Buku      : 136 halaman



Sinopsis :
Buku ini menceritakan perjalanan seorang gadis cantik mencapai kebahagiaan dalam urusan cinta. Alfiaturrahmah, seorang gadis cantik yang shalehah yang lebih tertarik untuk memperdalam ilmu agama di pondok pesantren dibandingkan melanjutkan studi ditingkat perkuliahan. Hari-hari terasa begitu indah ketika berada di pondok, terlebih ketika ia bertemu dengan Rizqiana Isnaini, teman satu pondok yang kini menjadi sahabatnya. Kebahagiaan yang ia rasakan tak lepas dari berbagai masalah dan cobaan hidup yang dialami terutama masalah cinta. Dilema….!!! Itulah yang sedang Alfi rasakan sekarang. Dalam waktu yang bersamaan 5 orang pria datang menyatakan cintanya. Bingung.. itulah yang ada dibenak Alfi. Siapakah yang harus ia pilih??? Dimas, lelaki yang berasal dari keluarga yang berpendidikan dan pandai berbisnis ini yang sangat mencintai Alfi, namun mami Dimas tak menyetujui kedekatan Alfi dan Dimas setelah mengetahui latarbelakang keluarga Alfi yang hanya mementingkan agama semata. Sampai akhirnya Dimas menuruti perkataan maminya untuk menjauhi Alfi. Dori, teman masa kecil Alfi yang sudah dianggap kakak olehnya. Saiful dan Idris, dua orang lelaki tak dikenal yang datang untuk melamar Alfi. Mereka membawa orangtua masing-masing datang menemui keluarga Alfi, namun Alfi tak menerima satupun lamaran mereka. Alfi tak putus asa, ia terus berusaha untuk menemukan cinta sejatinya. Tidak hanya dengan usaha tapi diiringi dengan doa yang tulus kepada Allah SWT. Sampai suatu saat ia bertemu dengan satu pria di sebuah toko buku. Pria itu bernama Faiz. Pria yang mempunyai ketampanan seperti nabi Yusuf as ini telah membuat Alfi jatuh cinta, begitupun dengan Faiz. Ternyata perasaan mereka sama ketika pertama kali mereka bertemu. Subhanallah… ternyata rencana Allah SWT begitu indah untuk umatnya. Setelah apa yang Alfi alami selama ini, Allah SWT memberikan balasan dari kesabaran dan keikhlasan Alfi, yaitu KEBAHAGIAAN ….

Kelebihan :
Dengan membaca buku ini dan memahaminya dengan benar, kita bisa masuk kedalam alur ceritanya dan kita bisa merasakan kesedihan, kepedihan, perjuangan seorang Alfiaturrahmah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Kata-kata yang digunakan dalam buku ini mudah dicerna oleh pembaca. Sehingga pembaca bisa dengan mudah mencerna apa maksud penulis. Latar waktu dan tempat jelas.

Kekurangan :
Hampir semua isinya tidak ada yang kurang, hanya saja dalam pengetikan katanya ada yang salah, misalnya menggunakan huruf kapital di tengah kata. 

Sabtu, 18 Juni 2011

" Arti Sahabat "

Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam  persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.

Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika  kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

Surga di telapak kaki ibu


Kalau ada pepatah mengatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu, bukan berarti kita harus melihat telapak kaki ibu. Ini merupakan sebuah isyarat bahwa kebahagiaan seorang anak terletak di telapak kaki ibu, artinya di sepanjang kehidupan ibu. 

Telapak kaki, berarti sebagai bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan tanah, maka itu artinya perjalanan hidup ibu. Selama ibu masih hidup, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah untuk anak-anaknya. Dan, selama itu pula kehidupan anak berada pada posisi baik. Bagi Ibu, jika anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya, tetapi jika anaknya tidak nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati Ibu menjadi gunda gulana dan tersiksa oleh berbagai kekhawatiran. Begitulah, kasih sayang Ibu kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.


Oleh karena itulah, jika kita ingin bahagia hidup di dunia dan di akhirat, maka sayangilah ibu kita. Berilah mereka kebahagiaan sebab ibu adalah lautan dan dunia kita. Di sanalah kita berlabuh saat sulit dan sebagainya.
Ingat bahwa keberadaan seorang ibu bagi kehidupan merupakan keniscayaan yang tidak dapat kita abaikan.

Ciri Wanita Muslimah Ahli Surga

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :

  1. Bertakwa.
  2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
  3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
  4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
  5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
  6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
  7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
  8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
  9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
  10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
  11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
  12.  Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
  13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
  14. Berbakti kepada kedua orang tua.
  15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Keutamaan, Fadhilah Menjadi Wanita Muslimah, Shalehah / Sholehah

1. Doa wanita lebih maqbul dari laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : “Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang laki-laki yang tidak soleh.
3. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 orang wali.
4. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 laki-laki soleh.
5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya diibaratkan seperti orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan terhadap anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS
7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca “Alhamdulillahi’alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah”. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.”; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa’ala mengangkat derajatnya, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga. 9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.
10. Dari ‘Aisyah r.ha. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”
11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
12. Apabila memanggil kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)
15. ‘Aisyah r.ha. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?” Jawab Rasulullah SAW. “Ibunya”.
16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki. 17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).
18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadah pada malam hari.
22. Seorang wanita yang mengalami sakit saat melahirkan, maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT
23. Wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan tiap rasa sakit dan pada satu uratnya Allah memberikan satu pahala haji. 24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
25. Wanita yang meninggal dalam masa 40 hari sesudah melahirkan akan dianggap syahid.
26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan memberikan kabar gembira bahwa syurga adalah balasannya.
28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyaman karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohonkan ampun untuknya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat. 32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang laki-laki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.
33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimat ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.
34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.
35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat. 36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
37. Wanita yang melayani dengan baik kepada suami yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.
38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala perak.
39. Dari Hadrat Muaz ra.: Wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.
40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanyayang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).
41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Beliau menemukan beberapa orang wanita dalam majelis itu. Rasulullah SAW lalu bertanya, “Apakah kamu menyolatkan jenazah ?” Jawab mereka,”Tidak”. Sabda Rasulullah SAW “Sebaiknya kalian semua tidak usah ikur berziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang laki-laki”.
42. Wanita yang memerah susu binatang dengan “Bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

43. Wanita yang membuat adonan tepung gandum dengan “Bismillah” , Allah akan berkahkan rezekinya. 44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.
45. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi.”
46. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”
47. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menenun kain, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas tahta di hari akhirat.”
48. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan memberikan pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian.”
49. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan memandikan anaknya, Allah akan memberikan pahala kebaikan sebanyak helai rambut mereka dan menghapus sebanyak itu pula dosa-dosanya dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya.”
50. Sabda Nabi SAW: “Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat.” 51. Jika suami mengajarkan isterinya satu hal akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.
53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.
55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).

Rabu, 15 Juni 2011

Semangat Kunci Kebahagian

Bismillahirahmanirrahim
Kepribadian manusia sangat tergantung kepada suasana hati yang dipengaruhi
pikiran. Seumpama teko, ia hanya mengeluarkan isinya. Bila isinya teh, maka
yang keluar pun teh. Kalau isinya air bening, maka teko itu pun hanya
mengeluarkan air bening.
Demikian halnya dengan kepribadian seseorang. Bila hatinya sedang diliputi
kegembiraan, maka terpancarlah rasa sukacita itu dari raut wajah, tutur kata
gerak-gerik, dan perilaku fisik lainnya. Sebaliknya, hati yang sedih sebagai
buah dari pikiran yang kusut. Tercermin pulalah dalam penampilan, tatapan
mata, desahan nafas, raut wajah, atau kelesuan tubuhnya.
Memang, tubuh hanyalah alat ekspresi dari kondisi hati. Sehingga, Rosulullah
saw. pernah bersabda, “Di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau
daging itu baik, maka baik pula tubuhnya, tetapi kalau daging itu buruk,
maka buruklah seluruh sikapnya. Ia adalah hati.”
Oleh karena itu, sekiranya dalam mengarungi hidup ini kita merasa kurang
berprestasi, kurang berkualitas, atau jemu dan tidak bergairah dalam
menghadapi hari demi hari, sehingga kehadiran kita kurang memiliki arti,
baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan, maka ketahuilah bahwa
semua itu sama sekali bukan disebabkan oleh adanya kesulitan-kesulitan yang
menghimpit, melainkan lantaran kurang terampilnya kita dalam mengelola
suasana hati, sehingga menjadi tidak sanggup memompa dan membakar semangat.
Padahal, bukankah semua bahan bakunya telah disiapkan oleh Allah yang Maha
Rahman secara adil dan sempurna, di dalam diri kita sendiri?
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk,”
demikian firman-Nya. Jadi, tidak ada kekurangan menurut ilmu Allah. Diri
kita sudah disiapkan dengan sempurna untuk menjadi diri sendiri, yang
memiliki potensi sama untuk meraih kualitas pribadi terbaik yang berhak
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jadi, tidak ada kekurangan menurut ilmu Allah. Diri kita sudah disiapkan
dengan sempurna untuk menjadi diri sendiri, yang memiliki potensi sama untuk
meraih kualitas pribadi terbaik yang berhak mendapatkan kebahagiaan dunia
dan akhirat.
Sungguhpun kita dapati beberapa kekurangan menempel pada tubuh ini,
sesungguhnya kekurangan lahir itu amatlah semu. Dan itupun semata-mata
didasarkan atas penilaian kita saja yang sudah pasti senantiasa diselimuti
hawa nafsu. Sesungguhnya kekurangan-kekurangan yang Dia berikan pada jasad
(lahir) ini merupakan alat yang amat potensial untuk mengembangkan kualitas
hati.
Bahwa justru dengan kekurangan yang ada, hati menjadi terlindung dari riya,
sum’ah, dan takabur, sehingga menjadi terlatih untuk selalu ridha dan sabar.
Bukankah bersikap sabar itu lebih sulit dan berat ketika mendapatkan nikmat
ketimbang saat didera musibah? Disamping itu, hati pun niscaya akan terlatih
menjadi ahli syukur karena ternyata musibah kekurangan yang ada itu pasti
teramat kecil dibandingkan dengan nikmat kesempurnaan lainnya yang melimpah
ruah.
Walhasil, bila kekurangan itu membuat kita menjadi minder (rendah diri),
pemalu, kecewa, atau bahkan putus asa, maka jelaslah semua ini karena
diciptakan oleh perasaan sendiri sebagai akibat salah mengatur suasana hati.
Sehingga, tidak hanya akan merugikan diri sendiri, tetapi bukan tidak
mungkin orang lain pun ikut terkena getahnya.
Maka, mengantisipasi kondisi semacam ini, kuncinya hanya satu: kesadaran
penuh bahwa hidup didunia ini hanya mampir sebentar saja karena memang bukan
disinilah tempat kita yang sebenarnya. Asal usul kita adalah dari surga dan
tempat itu yang memang layak bagi kita. Jika berminat dan bersungguh-sungguh
berjuang untuk mendapatkannya, maka Allah pun sebenarnya sangat ingin
membantu kita untuk kembali ke surga.
Bukalah kitabullah Al-Qur’an dan lihatlah janji-janji yang difirmankanNya.
Betapa banyak amalan yang amat kecil dan sederhana bisa membuat dosa kita
diampuni dan diberi pahala berlipat ganda.
Sahabat, kita memang harus bertindak cermat agar “sang umur”, sebagai modal
hidup kita, benar-benar efektif dan termanfaatkan dengan baik. Sebab, bisa
jadi kita tak lama lagi hidup di dunia ini. Akankah sisa umur ini kita
habiskan dengan kesengsaraan dan kecemasan padahal semua itu sama sekali
tidak mengubah apapun, kecuali hanya menambah tersiksanya hidup kita?
Tidak!, sudah terlalu lama kita menyengsarakan diri. Harus kita manfaatkan
sisa umur ini dengan sebaik-baiknya agar mendapat kebahagiaan kekal di dunia
dan di akhirat nanti.


Kebanyakan kita suka tenggelam dalam kesengsaraan, persis seperti kapal
selam yang bocor, semakin banyak bocornya, semakin cepat pula tenggelamnya.
Sepertinya kita ini adalah orang-orang yang tidak dapat mengatur pikiran
dengan baik. Kerap terhantui oleh masa lalu, berangan-angan dan cemas akan
hari esok, semua itu membanjiri dan menenggelamkan pikiran, sehingga tak
sempat lagi berfikir banyak untuk hari ini. Padahal, hari kita justru hari
ini.
Sekiranya masa lalu kita buruk dan kurang sukses, justru akan menjadi baik
dengan baiknya hari ini. Begitupun jika kita merindukan hari esok yang baik,
maka kita peroleh dengan berlaku semaksimal mugkin pada hari ini.
Sekali lagi, hari milik kita adalah hari ini. Maka, kita buat sukses dengan
gemilang. Apa yang terjadi di masa lalu adalah bahan pendorong untuk hari
ini. Bergelimang dosa pada hari yang lalu menjadi pemicu untuk bertaubat
pada hari ini. Janganlah pikiran kita dipenuhi dengan ingatan akan banyaknya
dosa, namun penuhilah dengan pikiran tentang bagaimana caranya agar
memperoleh ampunan dari Allah pada hari ini.
Karenanya, gelorakan semangat untuk bertaubat sesempurna mungkin. Kelemahan
dan kegagalan masa lalu tidak usah menjadi buah fikiran berlama-lama.
Kuasailah pikiran dengan baik dan kerahkan seoptimal mungkin agar memperoleh
kesuksessan dan kebahagiaan pada hari ini.
Bila air dari gelas tumpah, apalah perlunya pikiran dan hati tenggelam dalam
kesedihan dan kekecewaan berlarut-larut. Biarlah semuanya terjadi sesuai
dengan ketetapan Allah. Kuatkan pikiran kita untuk mencari air yang baru.
Dengan demikian, Insya Allah tumpahnya air akan menjadi keuntungan karena
kita mendapatkan pahala sabar serta pahala ikhtiar.
Dan yang terlebih penting lagi, kita akan dilimpahi aneka nikmat baru yang
lebih besar karena kita telah menjadi ahli syukur nikmat. Bukankah Allah
Azza wa Jalla telah berjanji, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim (140):7)
Jadi, jangan pikiran kita terjerat oleh rasa malu. Kemarin jelek, maka hari
ini harus bagus, sehingga hari esok pun menjadi cerlang cemerlang!. Aturlah
pikiran kita dengan baik dan cegahlah dari hal-hal yang dapat merusak
suasana hari ini. Kondisikan agar kita selalu mampu berpikir positif.
Mengapa kita harus gelisah memikirkan nikmat yang belum tampak? Padahal,
semua yang kita inginkan mutlak kuncinya adalah qudrah dan iradah Allah. Dan
Dia sangat memperhatikan perilaku kita setiap saat. Sekiranya Allah, tidak
menghendaki, maka tidak akan pernah terjadi apapun jua. Namun sekiranya Dia
menhendaki sesuatu, maka tiada sesuatu pun yang dapat menolaknya.
Allah berfirman, “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka
tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah
menhendaki kebaikan bagimu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya Dia
memberikan kebaikan itu kepada siapa yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Yunus (10) : 107)
Tegasnya, siapapun yang memiliki cita-cita luhur, yakinlah bahwa hari ini
adalah kunci untuk hari esok. Sekiranya Allah menyaksikan hari ini penuh
dengan perjuangan dan pengabdian yang gigih, sarat semangat dan gairah
hidup, shalat tepat waktu dan khusyuk, bibir dilimpahi dengan bacaan Qur’an
dan dzikir, kerap berbuat kebaikan pada sesama, maka niscaya Dia akan
membukakan jalan bagi kesuksessan hidup kita.
Semoga Allah menggolongkan kita menjadi hamba-hambanya yang penuh semangat
dan gairah hidup untuk menyempurnakan ikhtiar di jalan yang diridhai-Nya,
sehingga singkat di dunia benar-benar penuh kesan dan arti. 

Radiasi Ponsel Bisa Berujung Kanker Otak

Radiasi Ponsel Bisa Berujung Kanker Otak - Badan Kesehatan Dunia WHO baru-baru ini mengingatkan bahaya radiasi dari ponsel yang diklasifikasikan sebagai "sangat mungkin berisiko kanker". Badan ini sebelumnya telah melakukan peninjauan dari efek gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia.


Deklarasi tersebut didasarkan pada bukti dalam penelitian atas mereka yang menggunakan ponsel secara intensif. Diketahui, intensitas tinggi pemakaian ponsel mengakibatkan peningkatan risiko glioma, sebuah bentuk kanker otak ganas.

Kesimpulan yang diambil International Agency for Research on Cancer (IARC), badan di bawah WHO, berlaku untuk radiasi elektromagnetik frekuensi radio pada umumnya, meskipun sebagian besar penelitian di daerah ini berpusat pada telepon selular.

Temuan adalah puncak dari pertemuan IARC yang diikuti 31 ilmuwan dari 14 negara untuk mengkaji ratusan hasil penelitian sebelumnya yang telah dipublikasi tentang risiko kanker yang ditimbulkan oleh medan elektromagnetik.

Jonathan Samet, seorang ilmuwan di University of Southern California, yang memimpin grup itu menyatakan, "Mungkin ada beberapa risiko, dan oleh karena itu kita harus tetap mencermati hubungan antara ponsel dan kanker."

Dalam menunjuk bidang frekuensi radio sebagai "mungkin karsinogenik", WHO telah menempatkan mereka setara dengan sekitar 240 agen lain yang merugikan, termasuk medan magnet tingkat rendah, bedak, dan bekerja sebagai dry cleaner.

Laporan tersebut tidak menemukan mekanisme yang jelas bagi gelombang menyebabkan tumor otak. Radiasi dari ponsel terlalu lemah untuk menyebabkan kanker dengan memecah DNA, yang menyebabkan para ilmuwan mencari faktor penyebab lain.
"Kami menemukan beberapa benang merah yang memberitahu kita bagaimana kanker dapat terjadi tetapi ada kesenjangan dan ketidakpastian," kata Samet.

Christopher Liar, Direktur IARC, mengatakan bahwa dalam melihat implikasi potensial untuk kesehatan masyarakat, harus ada penelitian lebih lanjut tentang jangka panjang penggunaan ponsel. "Menunggu ketersediaan informasi tersebut, penting untuk mengambil langkah-langkah pragmatis untuk mengurangi eksposur seperti perangkat hands-free atau SMS," katanya.